6 Hidangan Dingin Tradisional Khas Musim Panas di Dunia

Ulfi Chalista
7 min readJun 2, 2021

--

Saya adalah seorang yang kepalanya selalu saja diserang pikiran remeh — di kita kalau lagi udara panas-panas gini, enaknya jajan Es Pisang Ijo. Eh tapi, pas makan siang kita ga ada makan gulai ikan pakai es gitu? Biar seger? Itu melanggar norma sosial gak sih? — di waktu dan tempat yang tidak ditentukan, dan kemudian berujung saya teringat dengan satu hidangan yang pernah saya lihat di serial drama, yaitu sebuah hidangan mie tradisional Korea yang dimakan pakai es.

Lalu saya kepikiran, ada gak sih di negara lain hidangan makan siang yang dimakan pakai es juga? Seperti apa sih hidangan tradisional di negara-negara lain yang spesifik dimasak untuk makan siang di musim panas? Temperatur tinggi di musim panas negara-negara subtropis pastinya lebih dahsyat dan mereka pasti perlu hidangan yang mendinginkan tubuh, bukan? Yang pastinya bukan dengan jajanan tradisional, seperti Es Pisang Ijo favorit saya misalnya yang gak bikin kenyang, melainkan hidangan yang beneran sengaja dimasak untuk makan siang pas udara lagi panas-panasnya selama tiga bulan berturut-turut di musim panas negara subtropis. Berangkat dari situ, saya pun mencoba cari-cari info tentang hidangan tradisional lain yang sengaja disajikan dingin khas beberapa negara di dunia.

Ini adalah artikel pertama saya di Medium, dan saya ingin memulai dengan membahas hal yang santai, seperti berbagi tentang hidangan tradisional khas musim panas yang disajikan dingin di dunia. Saya mencari tahu soal daftar ini pun hanya untuk iseng-iseng saja, karena rasa penasaran dan mumpung sudah memasuki bulan Juni, yang biasanya sudah masuk ke musim panas di daerah subtropis.

  1. Mul-Naengmyeon dari Korea
Image by Manseok Kim on Pixabay

Hidangan ini adalah salah satu hidangan tradisional khas musim panas yang pertama kali saya tahu. Dimulai dari kuliner khas Korea yang akhir-akhir ini banyak peminatnya, dari makanan tradisional seperti Kimchi dan Ramyeon, hingga street food seperti Tteokbokki yang kadang saya beli di zaman kuliah dulu. Budaya populer yang ditampilkan di serial drama dan film mereka memiliki andil dalam penyebaran popularitas kuliner Negeri Ginseng ini. Salah satunya Naengmyeon ini.

Hidangan ini memiliki variasi penyajian, yaitu Mul-naengmyeon dan Bibim naengmyeon. Hidangan Mul-naengmyeon biasanya disajikan dengan telur, daging babi, memil, kimchi dan kuah kaldu yang didinginkan dengan es batu. Yep, es batu. Kalau kita nonton Drama Korea atau video Youtube tentang kuliner Korea Selatan, kita pasti pernah dengar nama hidangan ini. Seperti namanya, hidangan mie ini memang sengaja disajikan dengan kuah dingin. Saya tau soal hidangan ini dari salah satu episode drama Korea yang pernah saya tonton sekilas di saluran TV nasional, awalnya saya mengira Mul-naengmyeon ini hidangan hangat biasa yang dibiarkan nganggur di meja makan terus jadi dingin. Jadi malu, nih.

Dari satu video milik channel Kimbab Family di Youtube yang memperlihatkan cara memasak Mul-naengmyeon, saya pun mengetahui kebenaran tentang hidangan mie satu ini. Saya kaget juga pas lihat videonya, dan dari video itu, saya baru benar-benar tau kalau ternyata ada hidangan khas untuk makan siang yang memang sengaja disajikan dengan temperatur dingin dan untuk dimakan saat musim panas. And wow, my mind is blown away, asumsi saya sebelumnya tentang hidangan satu ini jadi membuat saya geli sendiri.

2. Somen dari Jepang

Image by Blue Lotus via Flickr

Dari Korea, kita pindah ke hidangan khas Jepang. Kita pastinya familiar dengan hidangan sushi dan ramen dari negara kepulauan ini. Di Jepang, terdapat juga hidangan khas musim panas yang cukup populer, yaitu Somen. Hidangan ini merupakan sebuah olahan mie dari tepung terigu yang tipis dan kenyal dan biasa disajikan dalam mangkuk yang berisi es atau direndam dalam air es. Hidangan ini biasanya dimakan saat musim panas untuk menyegarkan diri dari hawa panas.

Penyajian Somen ternyata ada yang ‘seru’-nya lho, namanya Nagashi Somen. Secara harfiah, artinya ‘Somen yang meluncur’. Dan benar saja, sajian Somen ini memang dihidangkan dengan diluncurkan pada sebuah seluncuran terbuat dari bilah-bilah bambu, dan orang-orang harus bisa menangkapnya dengan sumpit untuk dapat memakannya. Pastinya saat berhasil menangkap Somen dengan sumpit akan terasa sangat memuaskan bukan?

Hidangan Nagashi Somen ini sama seperti Somen biasanya, mie ini direndam dalam air sedingin es dan disantap dengan kuah tsuyu dingin, yang berbeda hanyalah keseruan dalam menyantap hidangan ini. Nagashi Somen ini biasanya disajikan sebagai lengah-lengah waktu di musim panas, tapi ada juga yang sengaja menyajikan Nagashi Somen ini sebagai menu restoran.

Dalam salah satu video dari channel Youtube Rachel & Jun diperkenalkan sebuah restoran tradisional yang selain memanjakan mata anda dengan pemandangan sekitar restoran, juga menyajikan Nagashi Somen sebagai menu makanan mereka. Kalau anda berkesempatan ke Jepang, boleh dicek juga restorannya, nih. Sekalian merasakan sensasi ‘menangkap’ Somen dari seluncuran bilah bambu untuk dimakan.

3. Zaru Soba dari Jepang

Image by Lawson Yamazaki on Pixabay

Masih dari Negara Matahari Terbit, tentu kita tidak asing dengan mie Soba ini. Olahan mie Soba terbuat dari sejenis gandum khas Jepang yang disebut Buckwheat. Mie ini tipis dan ringan, namun tidak setipis Somen. Tekstur mie ini berbeda dari mie seperti Somen, serta dari segi warna dan ukuran. Olahan mie ini memiliki warna yang cukup signifikan karena berwarna agak kusam. Warna kusam ini yang berasal dari warna biji gandum Buckwheat tersebut.

Salah satu hidangan dari olahan mie Soba ini adalah hidangan musim panas bernama Zaru Soba. Secara harfiah, Zaru Soba berarti ‘Soba yang disajikan di atas saringan bambu (zaru)’. Dan benar saja, hidangan ini disajikan dingin diatas sebuah anyaman saringan bambu yang dimakan bersama dengan kuah tsuyu dingin dan hidangan pendamping.

Mie Soba merupakan hidangan khas yang terbilang klasik di Jepang, hal ini dikarenakan olahan mie ini sendiri sudah ada sejak abad 18, lebih tepatnya Era Edo. Pada era ini, mie Soba mulai menjadi hidangan yang cukup populer untuk disantap oleh penduduk Jepang dan keberadaan olahan mie ini bertahan sampai sekarang. Variasi penyajiannya pun bermacam-macam seiringnya waktu, Zaru Soba adalah salah satunya.

4. Chłodnik dari Polandia

Photo via Wikimedia Commons

Dari daratan Asia, kita pergi ke dataran Eropa atau lebih tepatnya Polandia. Selain Korea dan Jepang, negara-negara di Eropa tentunya juga memiliki musim panas, dan pastinya hidangan khas yang sengaja disajikan dingin. Oleh karena itu, saya mencari tahu tentang hidangan tradisional khas musim panas di Eropa dan menemukan beberapa, salah satunya adalah hidangan cantik satu ini. Hidangan tradisional masyarakat Polandia satu ini adalah sejenis sup puree yang disajikan dingin bernama Chlodnik, atau dalam bahasa Polandia dieja sebagai Chłodnik.

Saat saya melihat foto hidangan Chłodnik, saya tertarik dengan warna dari hidangan ini. Hidangan ini memiliki warna yang tidak biasa, yaitu warna pink keunguan. Hal ini dikarena Chłodnik diolah dari bit (beet) sebagai salah satu bahan utama kuliner khas Polandia ini.

Pembuatan hidangan ini pun cukup mudah, yaitu dengan memotong-motong daun dan umbi bit lalu didihkan selama lima menit dalam air dan perasan jeruk lemon. Setelah sup umbi bit didinginkan, sup tersebut kemudian dimasukkan potongan lobak, mentimun, herbs, dan bawang putih. Kemudian, adonan sup dicampur dengan yogurt dan disimpan dalam kulkas untuk didinginkan antara beberapa menit atau dua jam tergantung selera.

Saat dihidangkan, Chłodnik secara tradisional biasanya disajikan bersama dengan telur rebus di atasnya.

5. Okróshka dari Rusia

Photo by Vadim Vasenin via Crello

Dari Polandia, kita pergi ke Rusia. Di negara ini, terdapat hidangan musim panas tradisional yang disajikan dingin bernama Okróshka atau Окро́шка dalam ejaan bahasa Rusia. Okróshka sudah dikenal sejak bertahun-tahun lamanya dan bahkan sebelum negara Rusia sendiri terbentuk. Nama ‘okróshka’ sendiri kemungkinan diturunkan dari kata bahasa Slavonik Gereja Tua yang dalam bahasa Rusia modern memiliki arti ‘meremukkan’, ‘menghancurkan’, ‘memotong kecil-kecil’ sebagaimana cara penyajian hidangan ini.

Hidangan Okróshka adalah hidangan dingin khas musim panas yang terbuat dari potongan sayur-mayur seperti mentimun, lobak, daun bawang, kentang, telur, daging rebus, dan sour cream. Hidangan ini biasanya dimasak dan dicampur dengan kvass, yaitu minuman beralkohol rendah yang terbuat dari roti gandum rye. Namun, terdapat variasi lain yang lebih modern dalam membuat hidangan ini, yaitu dengan menggunakan kefir atau air saja sebagai pengganti kvass.

Sebelum dimakan, Okróshka harus didinginkan terlebih dulu di kulkas selama sekitar 40 menit. Terkadang agar hidangan ini tetap dingin saat dimakan, es batu juga ditambahkan untuk menjaga rasa fresh saat memakan hidangan khas Rusia ini.

6. Gazpacho dari Spanyol

Photo by Javier Lastras via Flickr

Dari Rusia, kita beranjak ke Spanyol. Negara ini juga punya hidangan tradisional yang disajikan dingin untuk makanan khas musim panas yaitu bernama Gazpacho. Berasal dari daerah Andalusia, Spanyol lalu menyebar ke daerah-daerah lain di negara tersebut bahkan sampai ke Portugis.

Asal-usul resep Gazpacho memiliki beberapa teori, ada yang menyatakan bahwa hidangan ini dikenalkan ke Spanyol bersama dengan datangnya Bangsa Romawi ke Spanyol, dan ada juga yang menyatakan bahwa Gazpacho adalah hidangan khas Arab yang kemudian dimodifikasi dengan bahan tambahan berasal dari Bangsa Romawi seperti cuka.

Gazpacho terbuat dari bahan-bahan sederhana yang cukup mudah didapat seperti roti, tomat, merica, bawang putih, garam, minyak zaitun, cuka, dan untuk resep aslinya terdapat juga campuran sayur-mayur yang dipotong-potong seperti mentimun sebagai pelengkap sup puree ini. Kemudian, Gazpacho dimasukkan ke dalam kulkas agar menjadi dingin saat disantap sebagai santapan ringan atau makan malam. Selain resep tradisional, terdapat beberapa variasi resep hidangan ini, seperti Salmorejo dan Ajoblanco.

Itulah beberapa nama-nama hidangan tradisional musim panas yang disajikan dingin di dunia yang saya temukan. Masing-masing hidangan tradisional tentunya memiliki ciri khas yang dapat diketahui dari mana asal negaranya, dari beberapa hidangan di atas adakah hidangan yang ingin anda coba buat?

--

--

Ulfi Chalista
Ulfi Chalista

Written by Ulfi Chalista

I write about things sometimes.

No responses yet